Rabu, 08 Juni 2011

ASUHAN BAYI BARU LAHIR


 
ASUHAN BAYI BARU LAHIR

A. PENGERTIAN
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain. Bayi baru lahir normal merupakan janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar kandungan.

B.     KARAKTERISTIK BAYI BARU LAHIR NORMAL
Adapun karakteristik pada bayi baru lahir normal adalah :
  1. Usia 36-42 minggu.
  2. Berat badan lahir mencapai 2500 gram sampai 4000 gram.
  3. Dapat bernafas dengan teratur dan normal.
  4. Organ fisik lengkap dan dapat berfungsi secara baik.
C.     ADAPTASI FISIK BAYI BARU LAHIR NORMAL
Segera setelah bayi baru lahir, BBL harus diadaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang dialmi oleh bayi baru lahir yang semula berada dalam lingkungan interna ke lingkungan eksterna yang dingin dimana segala kebutuhannya memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Periode adaptasi terhadap kehidupan diluar rahim disebut periode transisi. Periode ini berlangsung selama 1 buan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa system tubuh. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada system pernapasan dan sirkulasi, system termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
1.      Perubahan Sistem Pernapasan
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik dari luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke paru-paru secara mekanis. Interaksi system pernafasan, kardiovaskuler, dn sisitem saraf pusat menghasilkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru, mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
2.      Perubahan Sistem Peredaran Darah
Setelah lahir, darah bayi harus melewati paru untuk mengambil oksigen untuk mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar yaitu, penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta. Oksigen menyebabkan pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
3.      Sistem Pengaturan Suhu
Suhu dingin dilingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi. Pebentukan suhu tanpa mengigil merupakan usaha seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
4.      Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak membutuhkan gkukosa dalam jumlah tertentu. Pada BBL, jumlah glukosa dalam darah akan turun dalam waktu cepat. BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen.
5.      Gastrointestinal
Reflek gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Kemampuan menelan dan mencerna makanan terbatas pada bayi. Hubungan antara esophagus bawahdengan lambung masih belum sempurna. Kapasitas lambung juga terbatas yaitu kurang dari 30 cc dan akan bertambah secara lambat sesuai dengan pertumbuhan.

6.      Kekebalan Tubuh
System imunitas pada BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan yang dimiliki oleh bayi antara lain :
·         Perlindungan kulit oleh membrane mukosa.
·         Fungsi jaringan saluran nafas.
·         Pembentukan koloni mikroba leh kulit dan usus.
·         Perlindungan kimia oleh asam lambung.

D.    PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Fokus utama pengkajian pada bayi baru lahir adalah transisi dari kehidupan intrauterus ke ekstra uterus dengan mengenalkan kepada anggota keluarga sesuai kondisi neonatus.
1.      Sirkulasi
Nadi apical dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180 kali/menit. Tekanan darah 60 mmHg sampai 80 mmHg untuk systole dan 40 mmHg sampai 45 mmHg untuk diatole. Bunyi jantung seperti murmur biasa terjadi selama beberapa jam pertama kehidupan. Nadi perifer mungkin lemah, nadi brakhialis dan radialis lebih mudah dipalpasi daripada nadi femoralis.
2.      Eliminasi
Pada bayi baru lahir tidak ada perbedaan. Bayi yang lahir cukup bulan tanpa ada kelainan dapat segera berkemih secara spontan. Abdomen lunak tanpa distensi, bising usus akan aktif dalam beberapa jam setelah kelahiran. Pengeluaran feses mekonium dalam 24 jam sampai 48 jam setelah kelahiran.
3.      Makanan/Cairan
Berat badan pada bayi baru lahir mencapai 2500 gram sampai 4000 gram dengan panjang badan 44cm sampai 55cm.
4.      Neurosensori
Tonus otot fleksi hipertonik dari semua ekstremitas. Sadar dan aktif mendemonstrasikan reflex menghisap selama 30 menit pertama setelah kelahiran. Kaput suksedaneum dan/molding mungkin ada selama 3 sampai 4 hari. Sutura cranial yang bertumpang tindih mungkin terlihat, sedikit obliterasi fontanel anterior. Mata dan kelopak mata mungkin udema, hemorargi subkonjungtiva atau hemorargi retina mungkin terlihat, konjungtivitis selama 1 sampai 2 hari ungkin terjadi setelah penetesan obat mata oftalmik terapeutik.
Adanya reflex moro, plantar, genggaman palmar, dan babinski’s.
5.      Pernapasan
Apgar skor optimal, harus mencapai 7 sampai 10. Rentang dari 30 samapai 60/menit dengan pola periodic yang dapat terlihat. Bunyi nafas bilateral, kadang-kadang krekels. Takipnea mungkin terlihat, diagfragmaik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dam abdomen. Pernapasan dangkal dan cuping hidung kadang terlihat. Krekels pernapasan dapat menetap selama beberapa jam pertama setelah kelahiran.
6.      Keamanan
Suhu terntang dari 36,5⁰C sampai 37,5⁰C. kulit berwarna merah muda dan ada pengelupasan pada tangan dan kaki. Akrosianosis mungkin ada selama beberapa hari periode transisi. Sefalohematoma dapat tampak sehari setelah kelahiran, peningkatan ukuran pada usia 2 sampai 3 hari kemudian direabsorpsi perlahan selama 1 sampai 6 bulan.
7.      Pemeriksaan Penunjang
·         pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis, tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
·         Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43% sampai 61%.
·         Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks antigen-antibodi pada membran sel darah merah yang menunjukkan kondisi hemolitik.
·         Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1 sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.

  1. Pengkajian segera BBL
a.       Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
·         APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?
·         APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?
·         APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?
       
APGAR SCORE
·         Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
·         Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :
·         1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
·         Menit ke-5
·         Menit ke-10
Penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis
  
SKOR APGAR
TANDA
0
1
2
Appearance
Biru,pucat
Badan pucat,tungkai biru
Semuanya merah muda
Pulse
Tidak teraba
< 100
> 100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas/lumpuh
Gerakan sedikit/fleksi tungkai
Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak teratur
Baik, menangis kuat

Preosedur penilaian APGAR
·         Pastikan pencahayaan baik
·         Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
·         Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
·         Ulangi pada menit kelima
·         Ulangi pada menit kesepuluh
·         Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai

Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
·         Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
·         Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
·         Nilai 0 - 3  menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi

  1. Asuhan segera Bayi Baru Lahir
o   Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.
o   Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan
o   Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin

a.      Membersihkan jalan nafas
1.      Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu
2.      Bersihkan darah/lendir dr  wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa
3.      Periksa ulang pernafasan
4.      Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir

jika tdk dpt menangis spontan dallakukan :
1.      Letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg  keras & hangat
2.      Gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi
3.      bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril
4.      tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar
Gb. Posisi ekstensi
Kebiasaan yang harus dihindari
LANGKAH-LANGKAH
ALASAN TIDAK DIANJURKAN
Menepuk pantat bayi
Trauma/cedera
Menekan dada
Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian
Menekan kaki bayi ke bagian perutnya
Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan
Membuka sphincter anusnya
Merusak /melukai sphincter ani
Menggunakan bungkusan panas/dingin
Membakar/hipotermi
Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi
Hipotermi
Memberi minuman air bawang
Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis

Penghisapan lendir
·         Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
·         Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidun
·         Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
·         Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan

b.      Perawatan tali pusat
Setelah  plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :
·         Celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
·         Bilas tangan dengan air matang /DTT
·         Keringkan tangan (bersarung tangan)
·         Letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
·         Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
·         Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
·         Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
·         Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup


 
 







Gb. Pemotongan tali pusat                       
Gb. Bayi yang telah diikat tali pusatnya



 
 






Gb. Bayi terbungkus kain kering



INGAT !
JANGAN MENGOLESKAN SALEP APAPUN / ZAT LAIN KE BAGIAN TALI PUSAT
 
 



c.       Mempertahankan suhu tubuh
Dengan cara :
·         Keringkan bayi secara seksama
·         Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat
·         Tutup bagian kepala bayi
·         Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya
·         Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian
·         Tempatkan bayi di lingk yg hang


 
 






 Gb. Metode kanguru

d.      Pencegahan infeksi
·         Memberikan obat tetes mata/salep
·         diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
·         Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi  segera stl bayi lahir

BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.
·         Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi
·         Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan
·         Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih
·         Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih
·         Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

  1. Asuhan bayi baru lahir  1-24 jam pertama kelahiran
Tujuan :
Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan

Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
·         Kemampuan menghisap (kuat/lemah)
·         Bayi tampak aktif/lunglai
·         Bayi kemerahan /biru

Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :
·         By kecil masa kehamilan/KB
·         Gangguan pernafasan
·         Hipotermia
·         Infeksi
·         Cacat bawaan/trauma lahir
Jika tidak ada masalah,
a.       lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya
b.      Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :
Ø  hindari memandikan min. 6  jam/min suhu 36,5 C
Ø  bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup
c.       Lakukan pemeriksaan fisik
Ø  gunakan tempat yg hangat & bersih
Ø  cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut
Ø  LIHAT, DENGAR, & RASAkan
Ø  Rekam /catat hasil pengamatan
Ø  jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut
d.      Pemberian vitamin K
Ø  untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K
Ø  Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari
Ø  Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM
e.       Identifikasi BBL  
Ø  Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia
Ø  Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan  tdk mudah lepas
Ø  Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
Ø  Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi

 
 





                         Gb. Bayi dalam box bayi dengan identitas

f.       Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :
1.      Pemberian nutrisi
Ø  Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)
Ø  Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
Ø  Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.
Ø  Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan
2.      Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
Ø  Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ºC
Ø  Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
Ø  Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)
3.      Mencegah infeksi
Ø  Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
Ø  Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.
Ø  Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari
Ø  Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.
Ø  Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu
g.      Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua
·         Pernafasan sulit/ > 60x/menit
·         Suhu > 38 °C atau < 36,5 °C
·         Warna kulit biru/pucat
·         Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah
·         Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk
·         Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam
·         Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang
h.      Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B

Daftar pustaka
  1. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh
  2. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta
  3. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta
  4. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar